Humairaa', I am never getting ready for being left...
Kali pertama menonton konser musik klasik, 70 geneh kami habiskan untuk membayar tiket. Kalau bukan karena kecintaannya yang sangat besar dengan musik klasik, mungkin kami tak akan pergi ke acara semacam ini, kami berdua sama-sama penganut aliran gunakan uang sehemat mungkin. Kalau bisa jalan, kenapa harus naik kendaraan, haha. Mai, kawan Malaysia yang mengenalkanku kepada dunia tiba-tiba berbisik kepadaku, "I am getting married..." menyisakan wajahku yang tak berkedip untuk sekian detik, "Ha?!" ucapaku, berpikir apakah aku salah dengar? Apa dia serius atau bercanda? "Why you seem so shock?" tambahnya. "I am!" Rasa-rasanya aku belum siap "kehilangan" Mai. Akhir tahun ini, katanya. Saat konser berakhir, dia mencerikatan lebih detail tentang proses yang ia jalani. Betapa bahagia aku karena aku tahu lelaki yang datang padanya adalah sosok yang sangat baik. Kalau kuingat-ingat lagi, tak terhitung berapa kali aku belajar dari Mai. Dibalik...